(M.I Sri Rahayu Guru
Kelas III SD Kanisius Demangan Baru, Yogja)
Pembelajaran matematika, sebelum menggunakan
pendekatan PMRI, diberikan dengan menjelaskan langkah-langkah dalam menghitung.
Guru menyajikan materi dengan memberikan contoh-contoh bagaimana mengerjakan
suatu soal dengan jelas dan rinci. Kemudian, siswa diminta mengerjakan
soal-soal latihan yang sudah tersaji dengan jelas dan jawabannya pun sudah
pasti.
Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI, ada
5 tahap yang perlu dilalui oleh siswa yakni Penyelesaian masalah, Penalaran,
Komunikasi, Kepercayaan diri, dan Representasi.
Pada tahap penyelesaian masalah, siswa diajak
mengerjakan soal-soal dengan menggunakan langkah-langkah sendiri. Siswa dapat
menggunakan cara/metode yang ditemukan sendiri, yang bahkan sangat berbeda
dengan cara/metode
yang dipakai oleh buku/guru. Pada tahap penalaran, siswa harus dapat mempertanggungjawabkan
cara/metode yang dipakai dalam dalam mengerjakan setiap soal. Pada tahap
komunikasi, siswa diharapkan dapat mengomunikasikan jawaban yang dipilih
teman-temannya dan menyanggah jawaban teman yang tidak sesuai dengan pendapat
sendiri. Pada tahap kepercayaan diri, siswa diharapkan mampu melatih
kepercayaan diri dengan cara mau menyampaikan jawaban yang diperoleh kepada
teman-temannya dengan berani maju ke
depan
kelas dan jika jawaban yang disampaikan berbeda dengan jawaban teman yang lain, siswa diharapkan dapat
bertanggungjawab. Tahap representasi, siswa yang memperoleh kebebasan untuk
memilih representasi
yang diinginkan (benda konkret,
gambar atau lambang-lambang matematika) untuk menyajikan/menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Selain
itu, banyak juga orang tua
yang menyampaikan tanggapan dan pandangannya kepada guru setelah pelajaran
matematika dilaksanakan dengan pendekatan PMRI, di
antaranya yaitu pelajaran matematika dengan pendekatan
PMRI sebagai berikut.
- · Sangat komprehensif. Artinya, penyajian materi pelajaran selalu dihubungkan dengan materi lain.
- · Bersifat integral. Artinya, pelajaran matematika dapat dihubungkan dengan langsung dengan pelajaran lain.
- · Menuntut logika dan penalaran yang sah. Artinya, siswa yang berpikir dengan tertata dalam matematika, pada pelajaran lain pun proses penalarannya juga bagus.
- · Menggunakan berpikir tinggat tinggi. Artinya, anak yang dapat mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI, daya tangkapnya tinggi.
Maka pembelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan PMRI membawa pengaruh yang besar dalam pengembangan pemahaman
matematika dalam diri anak.
Sumber :
Buletin PMRI edisi VI-Februari 2005 hal. 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar