Rabu, 01 Juli 2009

JAMUR TIRAM

JAMUR dapat mendatangkan keuntungan maupun kerugian. Ada beberapa jenis jamur yang bisa diolah menjadi aneka makanan lezat. Bahkan, jamur juga bisa menjadi bagian dalam pembuatan obat tradisional. Salah satunya adalah jamur tiram yang akhir-akhir ini banyak dilirik. Jamur yang berwarna putih ini juga dikenal dengan sebutan Shimeji (Jepang), Abalon Mushroom atau Ayster Mushrom (Eropa atau Amerika) dan Supa Liat (Jawa Barat). Jamur ini kandungan gizinya cukup tinggi sehingga cocok bagi yang sedang diet. Salah satu sentra budidaya jamur tiram di Yogya adalah di Pandeyan, Umbulharjo yang diupayakan oleh beberapa warga. Hasil budidaya mereka ditampilkan dalam acara panen padi di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Umbulharjo, belum lama ini. “Jamur tiram bisa diolah menjadi berbagai makanan, baik disayur maupun dibuat kripik,” kata Tiwi. Jamur ini memiliki beberapa warna antara lain, putih, coklat, abu-abu dan kuning serta kemerah-merahan. Sedangkan yang dikembangkan warga Pandeyan adalah jamur tiram putih (Pleurotus florida). Jamur jenis ini berbentuk bulat agak lonjong melengkung seperti cangkang tiram berwarna putih dan berdaging. Budidaya jamur tiram cukup mudah. Bagi warga yang tidak memiliki lahan yang luas pun bisa melakukannya. Dengan media tanam serbuk gergaji dan telaten untuk menjaga kelembaban suhu. Bila mempunyai lahan cukup luas bisa dengan membuat rumah bambu. Selain dapat disayur, jamur tiram juga dapat diolah menjadi makanan lain, misalnya kerupuk dan keripik. Bahkan, di Eropa dan Amerika jamur tiram sering dikonsumsi langsung dijadikan semacam sayuran pada pembuatan salad. Kandungan gizi di dalam jamur tiram yang cukup banyak membuat banyak orang menyukai untuk mengonsumsinya. (Anik P)-g

Komposisi kimia nutrisi jamur tiram

Komposisi zat yang terkandung dalam jamur tiram adalah sebagai berikut:

Komposisi asam amino (mg/g berat kering) pada badan buah

a. asam aspartat 17,9

b. treonin 8,5

c. serin 9,7

d. asam glutamate 21,7

e. prolin 6,0

f. glisin 9,0

g. alanin 12,8

h. sistein 2,8

i. valin 10,7

j. metionin 4,6

k. isoleusin 6,6

l. leusin 12,2

m. tirosin 6,0

n. fenilalanin 7,2

o. histidin 15,0

p. lisin 9,7

q. arginin 12,1

Komposisi asam lemak pada badan buah (mg/g berat kering)

a. asm palmitat 2,2

b. asam stearat 0,5

c. asam oleat 2,9

d. asam linoleat 10,3

Tempat budidaya jamur tiram / media jamur dapat dibuat dari tahapan berikut:

  1. Serbut gergaji dicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan sedikit air/dibasahi
  2. Sterilisasi selama 5 jam dengan 100 derajat, dalam karung atau plastic
  3. Setelah dingin diinokulasi/masukin bibit
  4. Lalu masukan kapas, ikat dengan karung
  5. Disimpan di ruang inkubasi selama 2 bulan, baru kemudian dipanen.

Perlu diingat, untuk menghasilkan jamur tiram yang bagus, harus memiliki kelembaban suhu 18-25 derajat.

Kiat sukses membudidayakan jamur adalah telaten, kerja keras dan jujur.

Jamur yang sekarang sedang baik prospeknya adalah:

  • Jamur Tiram Putih/Shemeji (Pleuratus Astreatus). Jamur ini disebut juga jamur kayu, karena tumbuh pada media kayu lapuk.
  • Jamur kuping jamur shitake
  • Jamur Gauderma.

PEMBUDIDAYAAN JAMUR TIRAM

Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram Pleurotus spp, yakni tahapan membuat media bibit induk (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya. Pada tahanan membuat media bibit induk ada 10 langkah yang perlu dilakukan. Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah yang terbaik.

Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau panci. Langkah ketiga, bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1% kapur (CaCl3), 1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60 % dengan penambahan air sedikit dan pH 7.

Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu didistribusikan ke dalam baglog polipropilen atau botol susu atau botol jam pada hari itu juga. Perbotol diisi 50-60% media bibit, disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/alumunium foil. Langkah kelima, sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 derajat C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95 derajat C.

Langkah keenam, lakukan inokulasi dengan laminar flow satu hari kemudian. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan murni pada media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit). Langkah ketujuh, inkubasi (pertumbuhan miselium 15-21 hari) pada ruang inkubasi/inkubator, suhu 22-28 derajat C.

Langkah kedelapan, botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit tidak menggumpal/mengeras. Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan miselium jamur kompak dan merata.

Langkah terakhir, jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini disimpan dalam lemari pendingin selama 1 tahun, bila tidak akan segera digunakan.

Tahap selanjutnya adalah memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp). Dalam tahapan ini juga ada 10 langkah. Pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan). Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.

Langkah ketiga, membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.

Langkah keempat, distribusikan kedalam baglog polipropilen pada ahri itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak. Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi. Langkah keenam, inokulasi substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelahsuhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.

Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya. Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan.

Langkah kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.

Langkah terakhir panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali seminggu.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.

HASIL OLAHAN JAMUR TIRAM

PERMEN JELI JAMUR TIRAM

Bahan dan alat:

1. Jamur Tiram 50 g

2. Gula pasir 100 g

3. Gelatin 20 g

4. Air 100 g

Alat:

1. Panci

2. Kompor

3. Pengaduk

4. Loyang

5. Pisau

Cara membuat:

1. Rebus jamur tiram hingga masak kemudian blender dengan air

2. secukupnya.

3. Masukkan gula pada panci sebanyak 100 gram (1 ons) dan

4. tambahkan jus jamur (blenderan jamur sebanyak 100 ml.

5. Rebus dalampanci hingga mendidih dan air mulai berkurang (agak

6. kental)

7. Tambahkan gelatin yang sudah dilarutkan dalam air.

8. Aduk terus hingga kental (cairan jika diangkat dengan pengadung

9. hanya menetes pelan.

10. Angkat dari kompor setelah agak dingin tuangkan ke dalam loyang.

11. Biarkan selama semalam

12. Potong sesuai ukuran yang dikehendaki kemudian lepaskan dari

13. loyang.

14. Jika diinginkan permen dapat ditaburi dengan gula halus.

15. Permen siap dikemas.

KERUPUK JAMUR

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah:

1. Jamur Tiram (1/2 kg),

2. tepung tapioka (1/2 kg),

3. telur bebek (2 butir),

4. gula secukupnya,

5. garam secukupnya,

6. minyak goreng secukupnya,

7. air (100 cc),

8. tali/benang, dan plastik.

Peralatan yang digunakan adalah:

1. kompor,

2. dandang,

3. baskom plastik,

4. talenan,

5. pisau,

6. cobek/penumbuk dan sealer.

Proses Pembuatan

Tahapan dalam pembuatan kerupuk Jamur adalah sebagai berikut:

1. Jamur dicuci hingga bersih

2. Kukus atau rebus hingga matang

3. Haluskan dengan gilingan daging atau ditumbuk

4. Campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit, kemudian

5. masukkan jamur yang telah dihaluskan, telur bebek, gula dan garam,

6. aduk dan uleni hingga kalis

7. Masukkan adonan ke dalam plastik atau daun dengan diameter ± 5

8. cm, dan ikat dengan tali/benang.

9. Kukus adonan hingga matang, angkat dan dinginkan

10. Iris tipis dan jemur hingga kering dengan menggunakan sinar

11. matahari/mesin pengering.

12. Kerupuk jamur kering siap dikemas dan dijual mentah. Atau digoreng

13. dan dikemas kemudian dijual dalam bentuk matang.

ABON JAMUR TIRAM

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah :

1. Jamur Tiram (5 kg) ,

2. Kelapa tua berukuran sedang (7 butir ),

3. gula merah (2 ons ),

4. bawang merah (2 ons ),

5. bawang putih (1 ons),

6. cabe merah (½ ons ),

7. ketumbar (40 gram), dan

8. minyak goreng secukupnya.

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan abon cukup

sederhana, yakni:

1. kompor,

2. panci email,

3. wajan penggoreng,

4. alat pengepres,

5. timbangan,

6. cobek atau blender,

7. parutan,

8. talenan,

9. nyiru,

10. baskom,

11. pisau,

12. pengaduk, dan

13. alat penutup kantung plastik.

Proses Pembuatan

Tahapan dalam pembuatan abon ikan adalah sebagai berikut:

1. Jamur tiram direbus selama 10 menit.

2. Dinginkan dan potongtipis-tipis mengikuti alut lamela atau suwiri

3. dengan tangan.

4. Bumbu dihaluskan dan ditumis hingga wangi, kemudian masukkan

5. jamur tiram yang telah disuwiri, dan tambahkan santan kental

6. Goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna coklat tua

7. Tiriskan, dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan

8. Abon siap dikemas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar